Selasa, 29 Januari 2008

Ayat-Ayat Cinta


Novel yang bila kita baca penuh haru biru. Sebuah novel yang menceritakan sebuah percintaan yang islami. Fahri seorang mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan pendidikannya di Mesir, telah membuat beberapa wanita jatuh cinta kepadanya. Semuanya bukan karena kekayaannya. Tetapi budi pekertinya yang benar-benar Islami. Novel ini best seller. Dan telah berulang kali dicetak. Dan tetap laris manis. Penulis membacanya penuh dengan rasa haru. Dan tanpa terasa air mata jatuh ke pipi. Jadi rugilah kita bila melewati tidak membaca novel ini. Eropa boleh banggga dengan percintaan Romeo dan Julietnya. Indonesia akan semakin besar dengan percintaan yang islaminya Fahri dan Aisyahnya. Dan kita akan terkesima dengan rasa cinta Maria(beragama Kristen) yang sangat dalam dan mulia kepada Fahri. Sungguh-sungguh membuat rasa haru yang sangat dalam sekali. Dan terdengar berita, novel ini akan ditayang lebarkan dengan biaya 7 Milyar. Aduuh sungguh asyik nontonnya nanti. Terima kasih saya ucapkan kepada Kang Ibik penulis Novel ini. Terus maju kang Ibik. Menulis menulis teruslah kang Ibik. Saya tunggu Ayah-Ayat Cinta yang lain. See u

Minggu, 27 Januari 2008

SUHARTO TELAH TIADA


Pemimpin yang punya senyum khusus (smiling face) kini telah tiada. Menghembuskan nafasnya pada hari minggu tgl 27 Januari 2008 dengan usia 87 Tahun tepat jam 13. 10. Selamat jalan pemimpin terbesarku. Semoga amal ibadahmu diterimaNya. Adakah pemimpin seperti Pak Harto lagi? Bagiku pribadi Pak Harto tidak pernah membikin susah untuk rakyatnya. Semoga Pak Harto memaafkan semua rakyatnya. Saya masih ingat terakhir ucapan Bapak "Adakah dengan menggantikan saya, keadaan Indonesia lebih baik??". Kita tanyalah sama rumput yang bergoyang!!!!
Sebuah lagu untukmu Pak Harto:
"Ayah (Suharto)
Dimana, akan kucari
Aku menangis seorang diri
Hatiku ingin selalu bertemu
Untukmu Aku Bernyanyi
Untuk Ayah Tercinta
Aku Ingin Bernyanyi
Walau Air Mata Dipipimu
Ayah Aku Ingin Berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
Lihatlah hari berganti
Namun Tiada Seindah Dulu
Datanglah Aku Ingin Bertemu
Untukmu Aku Bernyanyi

Kamis, 10 Januari 2008

Perlukah Pak Harto Diadili?


Perlukah Pak Harto Diadili? Kini beliau terbaring di rumah sakit. Penyakit-penyakit telah merogoti tubuh Pak Harto. Umur semakingkin tua (87 Tahun). Tidak kita pungkiri, jasa beliau di tanah pertiwi sangat besar sekali. Di zaman pak harto segalanya mudah diperoleh. Dizaman Suharto minyak tanah murah, mudah di dapat, premium begitu juga. Semua mudah didapat. Bagaimanapun perkasa dan saktinya, beliau tetap manusia. Jadi ada kekurangannya. Jadi kenapa kita harus mencaci maki bahkan mau menghukum kesalahannya. Beliau sangat berjasa bagi kita semua. Bahkan kita rindu dan kangen ama dia. Seperti lagu. Ratih Purwasih, Benci tapi Rindu. Bencinya hati ini tapi aku rindu. Marilah kita bangsa Indonesia belajar memaafkan beliau. Beliau adalah ayahnda kita semua. Berwibawa, gagah dan bertanggung jawab. Kita sudah merasakan beberapa kali menggantikan pimpinan kita. Tapi kenyataannya. Kita mangkin miskin. Korupsi mangkin bertambah hebat. Sampai-sampai anggota kita anggota2 DPR hanya memperkayakan diri masing-masing bahkan sebagian terlibat korupsi. Jadi dengan menghukum Suharto apakah bisa menyelesaikan masalah ?????. Masih ingat saya akan kata terakhir Pak Harto tahun 1998, sebelum lengser dari Prabon. Apakah dengan menggantikan saya, keadaan bisa lebih baik??? Nah terpulang kepada anda, apakah negara kita ini mangkin baik kini........................................??